KISAH MENYEMANGATI SEORANG BAPA KARYAWAN MEMILIKI KEBUN
KISAH MENYEMANGATI SEORANG BAPA KARYAWAN MEMILIKI KEBUN
Pada 15 April 1993, saya mulai bekerja di PT. Lusang Mining - Gold Mining Project yang berlokasi di Lebong Tandai Bengkulu. Tambang ini sudah lama berada dan sejak Pemerintah Belanda menjajah Indonesia, tambang ini sudah beroperasi. Dan diyakini bahwa Emas yang ada di Tugu Monas berasal dari Tambang Emas ini. Pada satu kesempatan saya duduk di bangku Clinic PT. Lusang Mining dan ada seorang bapak namanya Hidayat, mendekati saya dan berkata. Salam kenal pak, saya Pak Hidayat bekerja sebagai staff dibagian Engineering - Electrical. Dia lanjut berkata, Bapak sebagai Chief Accounting disini, umur masih muda tapi sudah menjadi kepala bagian. Hidup bapak sudah enak. Saya merespond dengan berkata , apakah beliau mengejek saya. Dia bilang saya dengan tulus mengatakannya. Kemudian saya menjawab, kalau bapak serius mengatakannya, apakah bapak mau satu saat dimasa yang akan datang akan ada seseorang mengatakan hal yang sama kepada pak Hidayat, bapak sudah enak ? Beliau menjawab, saya pasti mau tapi bagaimana caranya ? Saya bertanya asal bapak dari mana ? Saya dari daerah Muko Muku - Bengkulu Utara. Bapak ada tanah kebun disana ? Jawabnya saya tidak punya. Kemudian saya lanjut bertanya apakah mau saya ajari supaya punya kebun di Muko muko. Mau jawabnya. Nanti kalau cuti cari tanah disana, belilah dan cicil kalau perlu, pasti bisa. Jangan mengikuti pola hidup karyawan lainnya kalau sudah gajian kerjanya mabuk dan main judi. Ingat , Project Tambang ini akan berakhir dan akan tutup beberapa tahun lagi. Di saat orang tidak mempersiapkan diri , dan tiba tiba tambang tidak beroperasi, mereka akan kocar kacir dan tidak tau kemana melanjutkan kehidupannya. Kalau bapak membeli kebun, disana bapak bisa menanam pisang, mangga, kelapa atau apa saja. Jika ada lembah dan air, bisa memelihara ikan disana. Kemudian dia mengikuti saran saya, dia pulang dan mencari kebun dan membeli dengan mencicilnya. Namun pembelian kebun tersebut baru ketahuan setelah 3 tahun berlalu. Pada tahun 1996 di bulan Februay , saya memastikan diri untuk meninggalkan Lokasi Lebong Tandai dan pulang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Pak Hidayat, mencari saya dan mengajak saya duduk ke tempat dimana kami berbincang 3 thn berlalu dan dia mengucapkan banyak terima kasih kepada saya dengan berkata, saat ini saya sudah punya kebun seperti yang bapak sampaikan dan sarankan waktu itu. Saya sekrang sudah ada orang mengatakan kepada saya, kamu enak yaa, sudah punya kebun dan bisa bertahan hidup sementara teman teman sekerja tidak memiliki apa apa. Saya pun merasa senang mendengar pengakuan dan ucapan terima kasih beliau kepada saya.